Liputan6.com, Jakarta Indonesia yang tergabung dalam Internasional Tripartite Rubber Council (ITRC) bersama Malaysia dan Thailand sepakat untuk melakukan pengurangan volume ekspor karet alam. Hal ini dilakukan guna memperbaiki harga komoditas tersebut yang tengah anjlok.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan Muhri mengatakan, pada November tahun lalu, harga karet alam di pasar internasional sempat menyentuh angka USD 1,21 per kilogram (kg). Namun kini telah mengalami perbaikan dan naik menjadi USD 1,4 per kg.
Agar harga karet alam bisa kembali naik, lanjut dia, maka ITRC sepakat mengurangi ekspor melalui kebijakan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ke-6 sebanyak 240 ribu ton.
"AETS ke-6 ini, seperti keputusan-keputusan penerapan AETS sebelumnya, adalah langkah bersama negara produsen karet alam untuk mendongkrak harga, terutama agar harga bergerak ke tingkat yang Iebih menguntungkan petani. lndonesia, bersama-sama Thailand dan Malaysia, berkomitmen menjalankan AETS sesuai kesepakatan dan regulasi di masing-masing negara,” ujar dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Sementara itu, Deputi VII Kemenko Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman menyatakan, kebijakan pengurangan karet alam ini diharapkan tidak hanya akan menjaga kestabilan harga karet alam yang telah kembali naik, tetapi juga mendorong harga ke level USD 2 per kg. Dengan demikian, bisa menguntungkan para petani karet, khususnya di Indonesia.
"Sekarang mulai dirasakan ada perbaikan harga karet akibat diplomasi karet. Harga karet akan bertahan dan terus membaik, bahkan kalau bisa capai USD 2 per kg. Paling tidak kalau bertahan di USD 1,4-USD 1,5 bisa dinikmati para petani," tandas dia.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2WB1hiE
No comments:
Post a Comment