Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) mengajak masyarakat agar menangkal gerakan-gerakan radikal di Indonesia. Caranya kata JK, dengan cara para cendekiawan muslim untuk meningkatkan pendidikan lebih baik.
"ICMI tentu berada dalam posisi bagaimana mengajak para masyarakat, khususnya cendekiawan ini untuk berbuat yang lebih baik tapi meningkatkan mutu pendidikan, kualitas orang. Itu sejak awal cita-citanya. Jadi menyeimbangkan antara cendikiawan dan keimanan," kata JK di Bandar Lampung, Sabtu (8/12/2018).
Sebelumnya, BIN menyebut sedikitnya ada 51 penceramah yang menyebarkan paham radikal di 41 masjid. Menangkal hal itu, JK berharap semua pihak agar dapat membedakan mana materi ceramah yang menyampaikan materi amar ma'ruf nahi munkar dan mana yang dinilai radikal.
"Berita minggu ini, itu banyaknya masjid yang terpapar radikalisme. Mula-mulanya saya terkejut, saya pikir terkapar begitu kan, ternyata terpapar, saya pikir apa artinya terpapar, terpapar paparan ini identifikasi (radikal)," kata JK saat memberi sambutan di acara pembukaan Rakernas DMI, Jumat 23 November.
"Saya sudah bicara dengan Kepala BIN, Pak Budi Gunawan tentang hal ini (masjid terpapar radikalisme), dan saya diberikan daftarnya, ada yang ringan, ada yang menengah, ada yang berat. Jadi diukur dari penceramah," jelas JK.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment