Jakarta - Stefano "Teco" Cugurra dan Marko Simic jadi dua sosok penting di balik sukses Persija Jakarta musim ini. Ketika pertama kali mendarat di Persija jelang Liga 1 2017, banyak orang menyangsikan Teco bakal bisa sukses di Tim Macan Kemayoran.
Pelatih asal Brasil itu belum pernah teruji di pentas sepak bola Indonesia. Benar pada musim 2004-2005 ia sempat berkarier di Persebaya Surabaya. Nmun posisinya bukan sebagai pelatih kepala, melainkan pelatih fisik.
Sebelum di Indonesia ia sempat berkarier di Amerika (NSA Club), Brescia (Italia), Al Najmah (Arab Saudi) dan CPSA (Singapura). Semuanya sebagai pelatih fisik.
Debutnya sebagai nakhoda utama baru dimulai saat berkarir di Liga Thailand. Pada periode 2010-2016 ia menukangi Chiangrai United, Phuket, Osotspa, Royal Thai Navy. Tak ada prestasi spesial di Negeri Gajah Putih.
Namun, ada satu hal yang mendasari manajemen Persija ngebet mendatangkan Teco. Pelatih kelahiran 25 Juli 1974 itu dinilai kelebihan dalam hal bekerja sama dengan pemain belia. Di klub-klub Thailand yang ia mentori Teco banyak memaksimalkan pemain muda.
Persija beberapa tahun belakangan doyan mengontrak pemain muda, karena bujet belanja pemain yang terbatas. "Konsep kami tentang pembinaan nyambung. Kami butuh pelatih yang memahami kondisi tim dan bisa bekerja dalam situasi serba wah," ujar Ferry Paulus, sosok yang mendatangkan Teco ke Persija.
Dan benar saja di awal masa tugasnya, mantan patner kerja Jacksen F. Tiago di Persebaya itu, Teco sempat dibombardir kritik karena performa Persija yang terseok-seok di awal Liga 1 2017.
"Saya butuh waktu untuk menyatukan pemain. Saya berharap suporter bersabar," ujar Teco mencoba meredakan tekanan dari The Jakmania.
Nyatanya sang mentor membuktikan ucapannya. Perlahan Persija bangkit dan kemudian anteng di jajaran papan atas kompetisi kasta elite. Sebuah pencapaian yang dinilai luar biasa mengingat skuat Persija tak bisa dibilang kinclong bertabur bintang layaknya PSM Makassar atau Bali United. Di Liga 1 2018 Macan Kemayoran lebih bertaji llagi, bersaing sengit dengan PSM dalam berburuan gelar juara.
Teco menyebut kalau suporter ikut berjasa besar mengerek semangat juang pasukannya. Stadion selalu full saat Persija bertanding di manapun.
Musim ini kualitas Teco mengatur strategi terlihat. Persija melakukan belanja pemain yang cenderung biasa-biasa saja. Mereka merekrut pemain-pemain yang namanya tak masuk daftar elite, tapi kehadiran mereka membawa dampak menutupi kelemahan tim.
Contoh nyata kejelian Teco melihat potensi pemain adalah sosok Marko Simic. Striker asal Kroasia yang matang pengalaman di Malaysia dan Vietnam jadi sosok ikon baru di Persija.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2B1lCoh
No comments:
Post a Comment