Mengenai mekanisme penunjukkan Dewan Penasihat Nasional Gerakan Pramuka, menurut Budi Waseso, diawali dengan rapat tim formatur Kwartir Nasional. Dalam pertemuan, sejumlah nama yang dianggap berkompeten di bidangnya diusulkan untuk membangun Pramuka di masa mendatang.
"Jadi kita rapat tim formatur yang menyusunnya. Konsepnya begitu cara berpikirnya. Oh siapa-siapa saja orang yang bisa membangun Pramuka ke depan. Tentunya Bu Mega punya pemikiran Pramuka bagus. Bu Tien juga. Kalau Pak Harto ada, mungkin Pak Harto," jelasnya.
"Misalnya Pak Hary Tanoe. Beliau ketua partai. Loh bukan sebagai ketua partainya tapi sebagai pengusaha sukses yang kami anggap sukses untuk kita. Bagaimana menularkan ilmunya untuk generasi muda. Nanti kita membangun generasi muda itu dari segala aspek," imbuh dia.
Dalam susunan kepengurusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 16 tokoh mengisi posisi Dewan Penasihat. Mereka adalah Bacharuddin Jusuf Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Try Sutrisno, Mustofa Bisri, Syafi'i Maarif dan Siti Hartati Murdaya.
Ada juga Frans Magnis Suseno, Soekarwo, Wisnutama, Harry Tanoe Sudibdjo, Jaya Suprana, Slamet Raharjo, Eka Cipta Wijaya, dan Nadiem Makarim.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment