Liputan6.com, Jakarta - Semenjak bencana tsunami Aceh pada 2004, gelombang pasang yang besar kerap dipukul rata dengan sebutan serupa, sekalipun ketinggian dan dampak kerusakannya jauh lebih kecil.
Menariknya, dahulu kala, tsunami kerap secara keliru disebut gulungan ombak pasang, karena ketika mendekati daratan, mereka terlihat seperti riak air yang tertarik ke lautan untuk kembali datang sebagai gelombang besar.
Memang benar bahwa kedua jenis gelombang ini mungkin sangat merusak.
Namun, sebagaimana dikutip dari situs web Today I Found Out pada Kamis (27/12/2018), ada perbedaan yang signifikan antara tsunami dan gelombang pasang berdasarkan asal dan karakteristiknya.
Gelombang pasang adalah peristiwa yang cukup dapat diprediksi dan dipengaruhi oleh atmosfer. Ini adalah hasil dari pasang surut harian yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi, Bulan, Matahari, dan planet yang tidak seimbang.
Fenomena ini paling sering terjadi di wilayah teluk sempit, atau muara sungai di sepanjang pantai. Karena kenyataan ini, permukaan air dapat naik beberapa kaki dalam hitungan jam.
Ada kemungkinan bahwa gelombang pasang akan hancur sebelum mencapai pantai. Secara alamiah, gelombang pasang mengikuti arus dan tidak mungkin menyebabkan pendaratan di daerah beriklim sedang atau sisi Bumi utara.
Tsunami, di sisi lain, adalah peristiwa alam yang luar biasa merusak. Ini adalah serangkaian gelombang yang disebabkan oleh perpindahan dasar laut yang cepat dan masif.
Dasar samudera bisa tergeser oleh gempa, tanah longsor yang menyasar ke lautan, teluk, atau danau, letusan gunung berapi, tabrakan asteroid, atau ledakan bawah air, sehingga kolom air terangkat.
Alasan paling umum untuk tsunami adalah gempa bawah laut. Air di atas peristiwa semacam itu terganggu sedemikian rupa sehingga menciptakan gelombang permukaan dengan kecepatan ratusan mil per jam. Karena beragam penyebabnya, tsunami berpotensi berkembang di mana saja, tidak seperti gelombang pasang.
Ada juga perbedaan panjang gelombang antara tsunami dan gelombang pasang. Sementara tsunami memiliki jeda antara 5 menit hingga satu jam, panjang gelombang gelombang pasang berbeda dari 12 hingga 24 jam.
Simak video pilihan berikut:
No comments:
Post a Comment