Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak pertumbuhan kredit sebesar 12,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I 2019 menjadi Rp 790,5 triliun.
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk, Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, angka pertumbuhan kredit tersebut lebih cepat dari laju industri perbankan yang per Februari 2019 hanya tumbuh sebesar 12,1 persen.
"Perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah dari 3,32 persen pada triwulan I-2018 menjadi 2,68 persen pada triwulan I-2019," kata dia dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan kuartal I 2019, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Dia menuturkan, kondisi tersebut membuat perseroan memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 3,8 triliun atau berhasil turun sebesar 28,1 persen secara YoY.
"Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres perbaikan kualitas kredit, pelaksanaan collection yang efektif, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit," ujar dia.
Selain itu, dia mengungkapkan membaiknya rasio NPL Bank Mandiri tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis dan penguatan manajemen risiko serta keberhasilan dalam melakukan shifting portfolio kredit.
"Secara keseluruhan, tren penurunan ini mendorong kami semakin dekat dengan kisaran target NPL tahun ini sebesar 2,5 persen - 2,7 persen," ujar dia.
Dari total penyaluran kredit tersebut, penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp 522,6 triliun atau 76,3 persen dari portofolio kredit bank saja.
Rinciannya, kredit modal kerja (bank only) sebesar Rp 295,8 triliun atau tumbuh 7,0 persen yoy dan kredit investasi mencapai Rp 226,7 triliun, naik 13,6 persen yoy.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2ZMaUxg
No comments:
Post a Comment